Saya baru saja membeli sebuah barang. Setelah beberapa waktu memakainya, saya baru sadar ternyata barang tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saya. Tentu saja saya kesal, tapi mau bagaimana lagi? Toko-toko retail Indonesia tidak memberlakukan penukaran barang tanpa ada kerusakan, seperti yang tertulis dalam struk belanja: “Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan”.
Saya menyadari saat membeli barang tersebut, si penjual tidak menerangkan secara lengkap dan benar tentang spesifikasi produk, entah dia tidak tahu atau memang malas menjelaskan. Sebagai pembeli, terkadang kita tidak punya banyak waktu dan ide untuk bertanya secara detail. Saat itu saya merasa cukup tahu point-point pentingnya saja, selebihnya saya pikir nanti bisa baca di buku panduan produk.
Di sini lah pentingnya perusahaan memiliki sales yang berkualitas. Biasanya perusahaan menempatkan seorang sales – katakanlah SPG/SPM (Sales Promotion Girl/Man), di sebuah outlet untuk membantu calon pembeli mendapatkan informasi mengenai produk yang mereka jual. Dengan memberikan informasi yang benar diharapkan penjualan akan meningkat. Sayangnya, saya sering menemukan sales yang tidak tahu apa-apa tentang barang yang dijualnya. Ketika saya bertanya sesuatu, dia malah bertanya lagi pada temannya. Sering saya mendapatkan jawaban: “Saya kurang tahu…”. Rasanya sales hanya sekedar pajangan saja, khususnya para SPG pameran.
Jika Anda seorang sales, tempatkanlah terlebih dahulu diri Anda sebagai seorang pembeli. Hal ini penting agar Anda dapat mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh seorang pembeli. Kebanyakan sales hanya mengejar target penjualan hingga mereka tidak mau tahu kebutuhan calon pembeli. Seperti kasus saya, sales selalu meng-iya-kan semua pertanyaan saya, padahal itu tidak benar.
Sales adalah salah satu unsur penting yang ikut mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan untuk membeli sebuah produk. Bagi pembeli yang benar-benar buta akan suatu produk, informasi yang didapat dari sales merupakan pegangan bagi mereka.
Product knowledge adalah pemahaman tentang suatu barang atau jasa yang diperoleh dari training perusahaan atau dengan cara menggunakan produknya secara langsung pada diri sendiri. Sales harus mengetahui bukan hanya produk yang dijualnya saja, melainkan juga produk-produk dari para pesaingnya. Hampir semua calon pembeli akan membandingkan antara merek yang satu dengan merek lainnya. Inilah pentingnya seorang sales menguasai produk knowledge. Sales wajib mengetahui dengan detail produknya, mulai dari kelebihan, kekurangan, sampai pada pengoperasian dan perbaikan produk yang rusak.
Pada awal saya memasuki dunia kerja, saya pernah bekerja sebagai sales elektronik selama beberapa tahun. Saya tahu pentingnya produk knowledge. Saya tahu bagaimana customers ingin diperlakukan. Sales harus bisa memberikan service yang terbaik kepada pembeli. Saya hanya heran, mengapa ada perusahaan yang berani menempatkan orang yang “tidak tahu apa-apa” sebagai sales.
Featured pic taken from goodworldgraphics.com
*
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
Leave A Reply