Sudah lama saya tidak naik angkot. Maklum, saya jarang berada di Jakarta, dan jika saya sedang berada di Jakarta biasanya saya lebih memilih naik motor sendiri supaya lebih cepat sampai tujuan. Pagi tadi saya terpaksa naik angkot karena motor belum balik dari bengkel dalam rangka perawatan.
Ketika saya berada di dalam angkot, naiklah beberapa remaja wanita pelajar SMU. Mereka duduk di bangku depan saya. Saya lihat, semua menggenggam handphone bermerek buah hitam. Ah saya tidak kaget, sudah biasa, bukan? Yang jadi perhatian saya adalah penampilan mereka yang serupa! Mulai dari model rambut, model sepatu, model tas, sampai memasang kawat gigi (behel).
Penampilan yang serupa tidak hanya ditemukan pada para pelajar, tapi pada hampir semua wanita. Mereka berpakaian serupa, bersepatu serupa, dan berambut serupa pula! Mereka mengikuti gaya fashion yang sedang trend daripada mengutamakan kenyamanan dan kesenangan diri. Contohnya, saat celana skinny nge-trend, semua wanita memakainya. Padahal belum tentu cocok dengan kepribadian dan bentuk tubuhnya. Mereka tak berani memakai celana model lain saat celana skinny sedang merajai pasar fashion. Mereka takut dibilang kuno, ketinggalan zaman, atau tak tahu mode.
Belum lagi soal kawat gigi, yang menurut saya membuat senyum terlihat aneh! Jika kawat gigi dipasang untuk tujuan perbaikan posisi gigi, saya mendukung. Tapi kebanyakan orang memakai kawat gigi hanya untuk gaya saja. Kawat gigi asli dari dokter memang mahal, itu sebabnya pemakai kawat gigi dipastikan punya banyak uang. Demi gengsi, orang-orang latah memakai kawat gigi meski menyusahkan dirinya. Kawat gigi yang dipakai pun hanya imitasi saja, yang berharga murah, bisa dilepas dan dipasang sendiri. Padahal kawat gigi imitasi sangat berbahaya karena menggunakan bahan yang tidak aman untuk kesehatan.
Saya juga termasuk wanita yang mengikuti perkembangan mode. Saya suka dengan fashion, namun bukan berarti saya akan memakai sesuatu yang tak nyaman dan membahayakan diri saya. Saya juga tak pernah ikut-ikutan memakai produk pemutih kulit (baca: Kulit Putih Bukan Standar Kecantikan). Jika saya laki-laki, saya pasti bosan melihat penampilan para wanita saat ini. Tidak ada yang unik. Mereka seperti takut mengekspresikan siapa dirinya. Takut berpenampilan beda. Padahal menjadi berbeda bukan hal yang jelek, itu artinya Anda cukup berani menjadi diri sendiri.
Salam,
Desi Sachiko
Featured pic taken from thethingswesay.com
*
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
Comment
Maaf mbak, baru baru ini saya liat komentar mbak di Kompasiana, nah kebetulan saya sedang ada tugas sekolah tentang behel lepas pasang berbahaya. Nah kalau boleh, saya minta kontak mbakbuat tanya tanya tentang behel lepas pasang berbahaya nggak ya? Terimakasih