Jika Anda sering datang ke pameran-pameran, tentu tahu yang namanya SPG (Sales Promotion Girl). Gadis-gadis cantik berpakaian seksi berdiri di stand-stand produk berbagai merek. Keberadaan mereka memberi pemandangan segar bagi laki-laki muda sampai yang berusia tua di antara hiruk pikuk para pengunjung.
SPG memang selalu dibutuhkan, baik sebagai SPG pameran maupun SPG yang ditempatkan di supermarket atau pusat perbelanjaan. Fungsinya adalah untuk mempromosikan produk tertentu kepada pengunjung dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan.
Kemampuan berkomunikasi yang baik dan keramahan menjadi syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang SPG. Selain itu, SPG harus menguasai pengetahuan tentang produknya (kelebihan dan kekurangannya) dan ditambah dengan pengetahuan tentang produk-produk pesaingnya.
Ketika saya masih belia, saya pernah menjadi SPG. Mulai dari SPG pameran, SPG supermarket, sampai SPG yang berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Saat itu saya cukup selektif memilih job SPG. Saya tidak akan melamar atau menerima job SPG yang mengharuskan saya memakai pakaian seksi meskipun dibayar mahal. Lagipula postur tubuh saya juga tidak pantas untuk memakai pakaian seksi.
Penghasilan sebagai SPG pameran saat itu cukup lumayan untuk saya hingga saya cukup sering berganti-ganti handphone. Fee (bayaran) pada saat weekend lebih besar dari hari-hari biasa. Fee belum termasuk bonus bila berhasil menjual produk atau mencapai target sales. Saya tidak tahu berapa fee per shift untuk SPG pameran pada saat ini. Besarnya fee tergantung dari seberapa terkenal merek produk dan agen SPG yang merekrutnya.
Menjadi SPG bukan hanya harus kuat berdiri selama berjam-jam, tapi juga harus kuat terhadap godaan para lelaki genit. Pasti ada saja lelaki kaya atau pura-pura kaya yang mengajak kenalan dan meminta nomor handphone. Itulah sebabnya SPG sering diasumsikan sebagai “wanita yang bisa dibayar”. Penyebab lainnya adalah seragam yang diberikan perusahaan terlalu seksi hingga terkesan sebagai wanita murahan.
Sangat disayangkan semakin hari penempatan SPG banyak yang tidak sesuai dengan fungsinya. Mereka yang direkrut hanya dilihat dari penampilannya saja, cantik dan seksi itu harus! Sedangkan untuk urusan kecerdasan dan kesopanan tidak dipentingkan. Saya sering melihat SPG yang mendapatkan pertanyaan dari pengunjung mengenai produknya, tapi kebanyakan mereka tidak bisa menjawab dengan baik atau malah bertanya pada anggota team yang lain. Mereka tak lebih dari sekedar pajangan sebagai pemanis stand pameran saja.
Coba perhatikan saat Anda datang ke pameran, para SPG tidak lagi menyapa pengunjung dengan ramah namun sibuk dengan handphone masing-masing. Jika tidak, mereka sibuk melayani foto-foto atau obrolan para lelaki iseng yang memujanya. Kini SPG sudah berubah fungsi dari sales promotion menjadi self promotion! Self promotion (jual diri) dilakukan oleh mereka yang memanfaatkan job SPG untuk menggaet lelaki berduit. Jika demikian, maka tidak salah jika banyak orang mencela SPG sebagai wanita matre murahan.
Salam,
Desi Sachiko
Featured pic taken from youtube.com/watch?v=KioCAaspUks
Other pics taken from jagatreview.com & forum.detik.com
*
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
Leave A Reply