Ada yang pernah merasakan mengirim dan menerima kartu pos?? Saya rasa anak muda zaman sekarang tidak pernah merasakannya. Saya sempat merasakannya dulu, pada masa belum ada handphone (aduh, berasa tua banget nih!), apalagi smartphone seperti sekarang.
Ketika usia saya masih ada di angka jam dinding, saya senang berkirim surat dengan sahabat pena. Kegemaran saya lainnya adalah mendengarkan radio. Saya adalah pendengar setia radio-radio lokal. Saat itu interaksi antara penyiar dan pendengar radio dilakukan lewat media kartu pos. Kartu pos yang dikirim oleh pendengar akan dibacakan oleh penyiar. Kartu pos dipilih karena biaya perangko lebih murah dan lebih cepat sampai. Setelah era itu, saya tidak pernah lagi melihat ada orang yang mengirim kartu pos.
Di luar negeri, khususnya Eropa, masih ada tradisi mengirim kartu pos hingga sekarang. Mereka melakukannya saat sedang traveling ke suatu tempat. Kartu pos biasanya dikirim untuk keluarga atau teman-teman dekat. Mereka selalu menyempatkan diri untuk membeli kartu pos dengan gambar/foto tentang obyek wisata atau budaya dari tempat yang sedang mereka kunjungi.
Ketika kami kedatangan tamu-tamu dari Perancis, kami mengantarkan mereka mencari puluhan kartu pos yang bagus dan membeli perangko di kantor pos. Saat itu saya melihat sendiri bahwa kartu pos adalah bagian penting dari aktivitas traveling mereka. Mereka menulis kabar singkat pada keluarga dan sahabat di atas kartu pos. Mereka malah tidak memberi kabar melalui SMS atau telepon.
Hal ini berbeda sekali dengan kita, orang Indonesia. Saat kita traveling, kita lebih suka memberi kabar lewat instant messenger atau SMS. Kita juga repot mengupdate status di social media. Saat terjadi kesalahan tagging lokasi, habislah kita! Bisa-bisa dikira berbohong seperti Nikita Mirzani. 😀 (baca: Teknologi adalah Buatan Manusia, Ada Kalanya Error!).
Tradisi mengirim kartu pos tentu saja sangat baik. Kita bisa menambah pengetahuan dari gambar yang tercetak di kartu pos dan perangkonya. Jika mau, kita juga bisa menyimpan kartu pos dan perangko yang kita terima sebagai koleksi. Tentunya ada kepuasan tersendiri memegang kartu pos yang sudah melakukan perjalanan jauh dari pulau lain, bahkan dari luar negeri. Yuk kita mulai saling mengirimkan kartu pos!
Salam,
Desi Sachiko
Featured pic taken from wbur.org
*
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
Leave A Reply