Setiap orang yang baru menikah pasti tidak ada yang berencana untuk bercerai. Jangankan berencana, membayangkan saja tidak mau. Namun perjalanan hidup ke depan tidak bisa diprediksi. Pasangan menikah banyak yang pada akhirnya memilih jalan perceraian untuk mengakhiri konflik di antara mereka.
Mengapa perceraian seakan menjadi pilihan yang begitu mudah dipilih?? Jika Anda pemerhati berita selebriti, Anda mungkin sudah bosan mendengar berita perceraian mereka. Mengapa zaman sekarang begitu banyak kasus perceraian? Kenapa pula sekarang banyak wanita yang menggugat cerai suaminya?? Mengapa orang zaman dahulu lebih awet jodoh atau lebih adem ayem pernikahannya??
Menurut saya, perceraian yang banyak terjadi pada saat ini, khususnya di Indonesia adalah hal yang sangat wajar terjadi. Mengapa?? Karena orang-orang yang hidup di masa sekarang lebih mandiri dan lebih tahu apa yang mereka mau.
Mari kita bedakan dengan zaman dahulu dengan zaman sekarang:
Dulu: Wanita masih terkungkung oleh tradisi yang mengharuskan wanita menurut pada suami. Posisi wanita selalu berada di pihak yang salah. Jika ada perceraian maka yang dipersalahkan adalah si wanita (tidak bisa urus suami, tidak bisa memuaskan suami, tidak berperilaku baik, dan lain-lain). Wanita zaman dahulu tidak memiliki kekuatan dalam hal apa pun. Mereka tidak berpendidikan dan tidak bekerja, jika bercerai mereka tidak tahu bagaimana harus hidup karena tidak memiliki penghasilan. Ini yang menjadi ketakutan terbesar mereka.
Sekarang: Wanita Indonesia sudah banyak yang berpendidikan tinggi, banyak yang bekerja dan memiliki usaha sendiri. Pikiran mereka juga lebih maju hingga lebih mandiri dan tidak takut hidup sendiri. Wanita sekarang lebih berprinsip sehingga mereka tidak segan untuk bercerai jika sudah ada pelanggaran prinsip yang dilakukan oleh suaminya. Oh yeah! Tanpa suami pun mereka masih tetap bisa menikmati hidup. Wanita sekarang tak masalah menjadi single parent dan merasa mampu memberikan kasih sayang serta materi kepada anak-anaknya.
Zaman dahulu pernikahan banyak yang dilakukan karena perjodohan atau jika berpacaran pun hanya sebentar, karena sudah keburu disuruh menikah oleh orang tua. Tentunya setelah menjalani pernikahan mereka baru menemukan banyak ketidakcocokan. Jadi saya bisa menilai bahwa dari zaman dahulu pun sebenarnya wanita banyak yang ingin bercerai saat mereka merasakan kehidupan pernikahannya tidak bahagia, hanya saja mereka takut sehingga wanita lebih banyak diam, mengalah, dan berusaha sabar (sampai muntah!).
Orang banyak mengira kalau perceraian mudah terjadi di kalangan selebriti, padahal di kalangan masyarakat biasa pun banyak sekali terjadi perceraian, hanya saja mereka tidak diliput oleh media. Seorang teman adik saya mengatakan bahwa dia terkaget-kaget ketika pertama kali bekerja di sebuah pengadilan agama, karena tiap hari ada puluhan gugatan perceraian yang masuk, jumlahnya sampai 20-50 gugatan setiap hari! Tiap orang memiliki tingkat kesabaran yang berbeda dalam menghadapi masalah. Perceraian adalah urusan pribadi tiap orang, kita tidak perlu berkomentar.
Salam,
Desi Sachiko
Featured image taken from dollarsandsense.sg
*
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
Comment
Saya bingung dn harus bagai mana . Saya tidak mencintai suami sama sekali . Karna saya di jodohkan tdk ada rasa nyaman buat aku . Pernikahan aku baru 1bulan . Aku ngerasa ke siksa bohongin perasaan aku sendiri . Aku mau udahin pernikahan ini .