Beberapa waktu lalu ada seorang teman curhat pada saya. Dia menceritakan keinginannya untuk segera menikah seperti saya.
Saya sangat mengerti apa yang dia rasakan. Semasa saya belum menikah – sebagai wanita Indonesia, tentu saja saya banyak mendapatkan tekanan sana-sini. Mulai dari keresahan orang tua, teman-teman yang kurang kreatif mencari bahan pembicaraan, sampai bisik-bisik tetangga yang senang olahraga bibir.
(Mungkin) orang bilang saya terlambat menikah, meskipun saya pribadi tidak pernah merasa terlambat. Memang, teman-teman sebaya saya rata-rata sudah punya beberapa anak.
Bagi saya menikah adalah sebuah pilihan. Saya yang menentukan dengan siapa saya mau diperistri, dan tentu saja waktunya tidak bisa ditentukan. Saya bisa saja menikah di usia muda, saat itu ada lelaki yang ingin menikahi saya. Kembali lagi pada kalimat saya di atas; saya tidak memilihnya!
Di usia saya yang sudah tidak bisa dibilang muda, saya bahagia menerima lamaran seorang lelaki yang sudah cukup lama saya kenal sebagai teman. Jodoh memang tidak bisa ditebak dan (ternyata) tidak selalu orang baru… 😀 Saya jadi ingat pepatah, “Kalau jodoh tak lari ke mana” hehehee…
Meskipun saya cukup lama menemukan jodoh, sebenarnya saya tidak pernah resah. Justru yang “resah” adalah orang lain, yaitu mereka yang merasa berhak menilai hidup saya. Kadang saya heran dengan orang yang selalu galau. Seolah tidak ada hal lain di dunia ini yang menarik untuk dikejar selain menjadikan pernikahan sebagai cita-cita hidup. Bagi saya galau hanya akan memadamkan gairah untuk melakukan hal-hal lain. Hidup ini bukan cuma untuk memikirkan jodoh. Selama jodoh belum menghampiri, be happy aja! 🙂 Life goes on…
Saat saya dilamar, saya yakin itu adalah waktu yang tepat untuk saya dimana Tuhan menilai jiwa saya telah siap untuk menjalani kehidupan saya yang baru. Saya bersyukur diberi waktu yang lama untuk menemukan jodoh saya. Saya yakin itu bagian dari rencana Tuhan untuk saya. Tuhan ingin mempertemukan saya dengan seseorang yang benar-benar cocok dan mengerti diri saya. Orang yang mampu menerima saya apa adanya. 🙂
Jika saat ini Anda belum menikah, mungkin ada hal-hal yang menghambat jalan Anda menemukan belahan jiwa. Beberapa hal di bawah ini bisa jadi penyebabnya:
1. Mungkin ada sifat atau sikap Anda yang kurang baik
Mungkin Tuhan ingin Anda memperbaiki dulu sifat atau sikap Anda yang kurang baik. Misalnya Anda terlalu boros, Tuhan tahu sifat boros Anda ini akan mengganggu rumah tangga Anda nanti. Contoh lainnya Anda belum bisa mengurus diri sendiri, semua masih dilayani orang tua atau pembantu. Kalau begini bagaimana nanti Anda akan mengurus keluarga? Jadi mulai sekarang coba koreksi diri, apa sikap dan sifat Anda yang kurang baik lalu coba perbaiki.
2. Mungkin Ada Urusan yang Belum Selesai
Mungkin tanpa Anda sadari, ada urusan yang menghalangi jalan Anda menuju pernikahan, seperti pendidikan yang belum selesai, masalah keuangan, masalah pekerjaan, atau masalah keluarga. Jika Anda punya hutang pada orang lain segeralah melunasinya. Percaya atau tidak, saat semua urusan telah selesai maka jodoh akan segera datang pada Anda.
3. Jangan Merasa Terlalu Berkualitas
Sebagian wanita merasa dirinya terlalu berkualitas dan “berharga” mahal. Memang menghargai diri sendiri itu penting tapi jangan terlalu ditunjukkan, karena tanpa sadar Anda akan terlihat sombong. Mungkin Anda sama sekali tidak sombong tapi yang terlihat di mata laki-laki seperti itu. Lelaki akan berpikiran Anda terlalu sulit dijangkau. Hal ini akan membuat lelaki tidak tertarik mendekati Anda. Masalah kualitas itu akan dirasakan dengan sendirinya oleh laki-laki, Anda tidak perlu membuat pencitraan.
4. Mungkin Sebenarnya Anda Belum Siap
Sebenarnya tidak semua orang ingin cepat menikah. Ada orang yang merasa nyaman sebagai single dalam waktu yang lama. Ada juga yang sebenarnya tidak ingin menikah. Namun karena tekanan lingkungan dan tuntutan agama, orang jadi resah menanti jodoh. Nah, jika dalam hati kecil Anda sebenarnya belum ingin menikah maka jodoh itu pun tidak akan datang pada Anda.
Hal-hal di atas saya ambil berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan pada orang-orang di sekitar saya.
Anda tak perlu resah soal jodoh. Semua akan indah pada waktunya… dan tiap orang memiliki waktu yang berbeda-beda. Ketika Tuhan melihat Anda telah cukup siap menurut versiNya, Anda akan diberikan jalan yang mulus menuju ke pernikahan. Yakinlah semua telah diatur sesuai dengan kebutuhan kita, bukan sesuai dengan keinginan kita.
Salam cinta,
Desi Sachiko
Featured pic taken from etsy.com
Baca juga:
Alasan Pria Mau Menikah
Kriteria (Calon) Suami yang Baik
Tanda-Tanda Pria Enggan Berkomitmen
Penyebab Pria Takut Berkomitmen
* * *
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
5 Comments
Hai Mbak Desi,
Perkenalkan saya Ina
Seneng banget bisa mampir di Blog ini. First impression nya Blog ini simpel dan content nya tidak menggurui pembacanya.
Keep Blogging and happy sharing 🙂
Salam kenal mbak Inayati,
Senang rasanya kalo ada yang suka dengan sharing saya. Makasih udah mampir 🙂
assalamualaikum
mba .. berarti percaya kalau orang yangbenar benar Cinta akan kembali, seperti sahabat mba yang tidak diperhitungkan ternyata jodoh.
dia datang karena kasih … (yaa yang akhirnya menjadi suami mba itu)
saya jadi teringat..
di Injil abad 1 dan di alquran abad ke 6 (islam lebih muda 600 tahun) tertulis yang datang kembali pada akhir zaman yang membela umat manusia adalah ISA ALMASIH yang akan me muslimkan semua orang (kalau dipelajari arti muslim dalam bahasa arab adalah umat yang berserah dan Islam adalah umat Allah) bukan tentang agama.
kenapa bukan nabi Muhammad yang datang perduli untuk menyelamatkan umatnya? kenapa harus ISA ALMASIH anak maryam, yang Adalah Kallimattulah Allah itu sendiri karena Allah, KUN atau nasrani/kristen mengenalnya sebagai YESUS KRISTUS anak Maria?? padahal setiap orang mengabaikan DIA sang Juruselamat…. bahkan sangat sedih banyak yang tidak mengenalNYA.
berarti yang diabaikan itu yang sejati, tak dikira kira ternyata berjodoh nantinya bertemu.
suatu saat nanti ibu desi akan bertemu YESUS KRISTUS dan lihat bahwa Cinta yang sejati sirotol mustaqim jalan yang lurus ada daripada hanya Yesus Kristus.
TUHAN MEMBERKATI WASSALAM
ini bener banget, mbak…
Kadang karena pressure lingkungan social jadi ngerasa umur udah lebih dari cukup tapi belum punya pasangan.
Tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir lagi, banyak dari sisi pribadinya kita yang belum siap, dan sebenarnya yang bikin galau bukan karena diri sendiri yang “kebelet” nikah, tapi memang karena persepsi sosial yang “kalau umur udah segitu ya baiknya cepet-cepet nikah” dan akhirannya jadi galau
Halo Mbak Desi, salam kenal. Tulisannya sangat inspiratif sekali, terima kasih Mbak sudah sharing. Semoga selalu produktif blognya.