Ingatkah kapan terakhir kali Anda makan bersama keluarga? Duduk bersama seluruh anggota keluarga di meja makan menikmati hidangan dengan suasana hangat?
Kesibukan dan gaya hidup saat ini telah menyebabkan kebersamaan keluarga menjadi berkurang dan bahkan tidak diminati lagi. Anggota keluarga kini sudah biasa makan sendiri-sendiri, kebanyakan lebih suka makan di luar bersama teman-teman atau rekan kerja daripada dengan keluarga sendiri.
Sejak tahun 2003, Singapura telah mencanangkan hari “Eat with Your Family”. Event ini tidak jatuh pada tanggal yang sama tiap tahun, karena hari yang dipilih adalah hari Jumat sebelum dimulainya liburan sekolah pertengahan tahun. Untuk tahun 2014 “Eat with Your Family Day” jatuh pada hari ini (Jumat, 30 Mei).
Meskipun tidak wajib, namun pada “Eat with Your Family Day” hampir seluruh karyawan di Singapura dipulangkan satu jam lebih awal dari hari kerja biasa. Mereka diharapkan bisa menyiapkan berbagai keperluan untuk makan malam bersama keluarga masing-masing. Acara makan bersama keluarga ini tidak hanya dilakukan di rumah, banyak juga yang memilih makan di restoran agar tidak repot memasak. Biasanya menjelang “Eat with Your Family Day” ada banyak penawaran diskon dari berbagai restoran.
Di sini kita bisa melihat bahwa pemerintah Singapura cukup peduli dengan hal-hal yang berbau keluarga dan orang tua. Sebenarnya bukan hanya saat “Eat with Your Family Day” kita bisa melihat orang-orang Singapura makan bersama keluarga. Pada akhir pekan dan hari-hari libur lainnya kita bisa melihat banyak keluarga Singapura makan bersama di restoran. Tampaknya hubungan kekeluargaan orang Singapura cukup baik. Apalagi jika anak-anak mereka sedang menjalani wajib militer, saat akhir pekan dimana mereka boleh libur dari asrama militer, maka keluarga akan membuat acara makan bersama di rumah.
Memang makan dengan keluarga bisa kapan saja tidak perlu ada hari khusus, tapi dengan adanya hari khusus membuat kita lebih sadar untuk selalu ingat pada keluarga. Seperti halnya hari Ibu, meski tiap hari kita menyayangi Ibu namun hari Ibu merupakan bentuk pengingat dan penghormatan pada Ibu.
Sebaiknya Indonesia juga memiliki semacam “hari keluarga” untuk lebih mendekatkan hubungan antar anggota keluarga. Bukankah orang-orang Indonesia menganggap keluarga adalah hal yang penting? Selama ini hanya hari raya agama yang dijadikan hari berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Meskipun sama-sama acara berkumpul, tapi hari raya agama memiliki makna yang berbeda dengan hari keluarga.
Salam hangat,
Desi Sachiko
Featured pic taken from healthymendocino.org
* * *
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
Leave A Reply