Ibu saya punya kebiasaan melipat kantong plastik bekas belanja dan menyimpannya agar dapat dipergunakan kembali. Kebiasaan ini pun turun pada saya. Jadi sewaktu-waktu butuh kantong plastik kami punya banyak simpanan yang masih bagus dan bersih.
Sejak kecil saya tahu bahwa plastik adalah materi yang sulit untuk terurai. Tahunya dari mana? Dari sebuah majalah anak-anak yang biasa dibelikan oleh bapak saya setiap hari kamis. Artikel pendek dan sederhana itu (karena memang artikel untuk anak-anak) membuat saya ingin mengurangi penggunaan kantong plastik sejak masih kecil.
Plastik membutuhkan waktu sekitar seribu tahun untuk dapat terurai sempurna oleh tanah. Seribu tahun! Bayangkan! Beda dengan kertas yang mudah terurai jika terkena air. Itulah mengapa sampah plastik di bumi ini semakin banyak, karena belum sempat terurai sudah ditambah lagi dengan sampah-sampah plastik baru. Membakar adalah cara cepat yang umumnya dilakukan orang untuk memusnahkan sampah plastik. Namun cara ini cukup berbahaya bagi kesehatan. Asap yang terhirup dapat mengganggu system syaraf dan memicu penyakit hati dan kanker.
Tahukah Anda bahwa Indonesia adalah salah satu negara penyumbang sampah plastik terbanyak?? Saya sih tidak heran, karena saya sering melihat orang-orang di Indonesia sangat boros memakai kantong plastik. Tak jarang saya melihat orang langsung membuang kantong plastik setelah membeli sesuatu. Saya juga memperhatikan kasir-kasir di supermarket sangat boros memberi kantong plastik. Kadang barang belum penuh dalam satu kantong, sudah pindah masuk ke kantong lainnya. Apalagi orang Indonesia (kebanyakan) kurang peduli dengan lingkungan. Sampah-sampah dibuang tidak pada tempatnya, ketika banjir datang saling menyalahkan sana-sini.
Saya sangat menyambut baik kebijakan pemerintah Indonesia yang menguji coba kebijakan kantong plastik berbayar di toko-toko modern (supermarket atau hypermarket) mulai 21 Februari lalu.
Ada atau tidak ada kebijakan kantong plastik berbayar tidak ada pengaruhnya bagi saya. Apakah saya merasa dirugikan karena harus bayar?? Sama sekali tidak! Sudah sejak bertahun-tahun lalu saya (hampir) selalu membawa kantong atau tas sendiri jika berbelanja (kadang ketinggalan juga sih). Dulu ketika saya kost, saya sering membawa kantong kanvas jika berbelanja di toko-toko sekitar kost. Umumnya para kasir agak aneh melihat saya membawa kantong sendiri, ada juga yang merasa agak kesal karena menganggap saya memperlambat kerja mereka. Sekarang saya punya beberapa tas belanja khusus, bahannya semacam plastik parasut meski tipis tapi tidak mudah sobek (kecuali jika digunting). Selain itu bisa dilipat-lipat menjadi kecil hingga mudah untuk dikantongi.
Saya terkejut, ternyata masyarakat yang menentang kebijakan kantong plastik berbayar ini tidak sedikit. Entah karena mereka kurang piknik, terlalu “miskin” untuk mengeluarkan uang Rp 200, atau terlalu mudah dipengaruhi jalan pikirannya? Reaksinya seolah-olah Indonesia adalah satu-satunya negara yang menerapkan aturan aneh; “kantong plastik kok bayar??” Padahal negara-negara lain sudah lama menerapkan aturan ketat soal pemakaian kantong plastik dan juga pemisahan sampah plastik.
Masih untung ada kantong plastik berbayar, jadi saat kita lupa membawa kantong sendiri masih bisa mendapat kantong. Saya punya pengalaman ketika berbelanja di salah satu hypermarket di Prancis dengan suami dan adik saya. Saat itu kami lupa membawa kantong belanja. Kami tidak bisa berbuat apa-apa selain terima nasib kerepotan membawa belanjaan kami yang banyak dengan merengkuhnya di dada. Apalagi saat itu sedang winter, tangan terasa kaku sampai barang-barang kami mau jatuh. Meski kami mau membeli kantong seberapa mahal pun tetap tidak bisa karena memang tidak disediakan kantong sama sekali.
Anda tentu tahu toko besar IKEA dari Swedia. Kalau kita mau dapat kantong IKEA kita harus bayar, kan? Kantong di Decathlon (toko sport Prancis) juga bayar. Di Hongkong kantong plastik dihargai Rp 700. Di salah satu supermarket Singapura, jika kita membawa kantong sendiri maka total belanjaan didiskon 10-20 sen (Rp 1000-2000). Dan masih banyak lagi negara-negara lain yang menerapkan aturan serupa.
Kalau Anda curiga uang Rp 200 akan menguntungkan toko atau pemerintah, ya sudah jangan dibeli kantong plastiknya. Anda bawa sendiri dari rumah, aman kan? Anda juga bisa berbelanja di toko-toko sekitar rumah Anda atau di pasar-pasar tradisional, pasti di sana Anda bisa dapat kantong plastik gratis! 😛
Jangan percaya hasutan orang pesimis yang mengatakan bahwa kebijakan kantong plastik berbayar tidak akan mengurangi jumlah sampah plastik. Kalau tidak berpengaruh mana mungkin aturan ini diterapkan di berbagai negara? Solusi yang tidak masuk akal juga dengan mengusulkan penggunaan kantong kertas sebagai pengganti kantong plastik. Lalu berapa jumlah pohon yang harus ditebang untuk memproduksi kertas?? Anda pernah dihimbau untuk mengurangi pemakaian kertas, kan? Pernah baca tulisan “Think before you print”??
Di luar negeri sudah banyak diterapkan pemisahan sampah sesuai dengan jenisnya. Kita tidak boleh membuang sampah seenaknya tanpa dipisahkan. Sampah plastik (seperti botol minuman atau kemasan plastik lainnya) harus dibuang di tempat sampah khusus karena nantinya sampah-sampah plastik tersebut akan didaur ulang.
Sebenarnya ini hanya soal kebiasaan saja. Orang Indonesia belum terbiasa membawa kantong belanja sendiri. Ditambah dengan rasa malas, tidak mau repot, atau merasa tidak keren. Padahal kalau sudah terbiasa seperti saya tidak ada masalah. Memang untuk melakukan kebiasaan baru itu sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Kalau wanita bisa membawa tas kosmetik ke mana-mana, kenapa tidak bisa membawa kantong belanja yang dilipat kecil? Pria juga banyak yang membawa rokok di kantong celana. Kantong belanja tidak seberat smartphone atau tab yang biasa Anda bawa, kan?
Bumi adalah tempat tinggal kita, maka jagalah seperti menjaga rumahmu. Jagalah dengan ikhlas tanpa marah-marah atau curiga pada sesuatu yang bertujuan untuk kebaikan bersama. Saya ikhlas ingin menjaga bumi ini, jadi saya tidak pernah memikirkan siapa yang diuntungkan jika saya tidak diberi kantong plastik. Lakukanlah sesuatu dengan ikhlas agar tidak terasa berat. Jika kita tidak mampu melakukan hal-hal besar, hal-hal kecil juga sangat berarti kalau kita melakukannya secara terus-menerus. Mari buat bumi kita lebih hijau, indah, dan sehat!
Save our earth!
Desi Sachiko
* * *
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
Comment
Mb desi kantong plastik yg tipis tapi g gampang sobek yg mb desi punya carinya dimana? Apa itu bagcu? Trus kasi tips sampah di tempat sampah biasanya jg dikasi kantong plastik sampah kan.. aku mu cari yg reusable apa ya kira2? Jadi g dibuang klo mau ganti alas tempat sampah..bagi info dunk