Sampai saat ini masih banyak orang bahkan teman-teman saya sendiri yang berpikir bahwa traveling membutuh biaya besar. Jadi tiap kali melihat orang traveling dianggapnya punya uang banyak.
Hal inilah yang kadang menimbulkan kecemburuan. Saat ada orang posting foto-foto traveling dianggapnya pamer kekayaan. Padahal bisa jadi yang traveling menabung dulu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Belum tentu juga traveling pakai gaya mewah – seperti naik pesawat mahal dan nginap di hotel berbintang lima.
Sebenarnya semua orang bisa sering traveling, asal pintar-pintarnya kita saja supaya budget bisa ditekan. Berikut ini beberapa tips dari saya untuk menghemat biaya traveling.
1. Hindari Traveling Saat Musim Liburan
Pada musim liburan sudah pasti harga tiket dan penginapan melonjak tajam. Hindari traveling pada saat liburan sekolah, liburan hari raya, liburan musim panas, akhir tahun, weekend, atau long weekend. Jika saya amati, pernerbangan di hari Selasa dan Rabu harga tiketnya lebih murah dibandingkan hari-hari lainnya.
2. Beli Tiket Jauh-Jauh Hari
Usahakan membeli tiket beberapa bulan sebelumnya. Saat itu ketersediaan tiket promo dan kelas ekonomi masih banyak. Jika kita membeli tiket mendekati tanggal pergi pasti tiket murah sudah tidak tersedia.
3. Berburu Tiket Promo
Tiket promo sering diberikan oleh maskapai untuk menarik minat penumpang. Tiket promo ini datangnya tidak tentu, jadi kita harus sering-sering mengecek situs maskapai atau situs travel agent apakah ada promo. Lebih mudah kalau kita subscribe newsletter dari berbagai maskapai, sehingga saat sedang ada promo kita mendapatkan beritanya melalui E-Mail.
Tiket promo ada yang gratis, lho! Ada beberapa maskapai yang rutin memberikan tiket gratis tiap tahun. Arti gratis di sini yaitu penumpang tidak membayar tiket pesawat namun tetap harus membayar airport tax sesuai dengan aturan airport. Misalnya sedang ada promo tiket Rp. 0 dari Jakarta ke Singapura, ini bukan berarti kita tidak membayar apa-apa. Kita tetap membayar Rp 150.000 ke maskapai untuk biaya airport tax saja, tiketnya tidak bayar. Namanya juga airport tax, jadi uang ini tidak masuk ke maskapai tapi disetorkan ke airport. Di beberapa maskapai airport tax bisa diminta kembali apabila kita tidak jadi terbang.
Memang untuk tiket gratis semacam ini jarak antara pembelian dengan tanggal keberangkatan bisa 6-12 bulan kemudian. Misalnya untuk penerbangan bulan Oktober 2017, kita harus membeli tiketnya di bulan September 2016. Tidak masalah, kan? Malah kita bisa menabung lebih banyak dan bisa mengajukan cuti jauh-jauh hari.
4. Tidak Perlu Membeli Bagasi
Hindari membawa banyak perlengkapan, packing saja apa yang benar-benar dibutuhkan. Tujuannya agar kita tidak perlu membeli bagasi pesawat. Untuk maskapai penerbangan LCC umumnya harga tiket tidak termasuk fasilitas bagasi. Tiap maskapai punya ketentuan berbeda berapa maksimal berat bawaan penumpang yang boleh dibawa ke kabin. Ketentuan bagasi bisa dibaca pada tiket atau di situs maskapai. Ingat ya, kita harus mengikuti aturan bagasi maskapai. Lebih jelasnya bisa baca di sini.
5. Abaikan Asuransi
Saat sedang membeli tiket pesawat, kita selalu ditawari untuk membeli asuransi. Abaikan saja asuransi ini, karena asuransi ini sifatnya hanya tambahan dan hanya berlaku dari sebelum take off sampai landing saja. Saat kita membeli tiket sebenarnya kita sudah otomatis ter-cover asuransi. Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa tiket yang dibeli penumpang harus sudah termasuk asuransi jiwa dan kecelakaan. Jika ingin menggunakan asuransi sebaiknya beli asuransi yang meng-cover kita selama berada di dalam negara tempat kita sedang liburan. Jadi kalau sakit atau kecelakaan ada asuransi yang membayarkan biaya rumah sakit.
6. Hindari Beli Tiket yang Landing Malam Hari
Pada umumnya tiket pesawat jauh lebih murah untuk jam penerbangan terakhir (last flight). Sebaiknya jangan dilihat murahnya saja, tapi lihat apa yang akan kita hadapi setelah landing tengah malam. Perhitungkan juga segi keamanan tengah malam di negara lain. Juga tidak semua kota/negara ada transportasi umum hingga larut malam atau 24 jam. Biasanya tengah malam hanya ada taksi di bandara. Tarif taksi di luar negeri lebih mahal pada malam hari, mereka memberlakukan tarif tambahan tengah malam (late night surcharges). Jadi kalau dihitung ongkos taksi tengah malam ke hotel ditambah tiket pesawat, harganya lebih mahal daripada harga tiket di siang/sore hari. Jika landing masih ada transportasi umum akan jauh lebih murah. Tidak disarankan menginap di bandara sampai pagi karena tidak semua bandara mengizinkan turis tidur di bandara. Jangan cari masalah di negara orang.
7. Cari Penginapan Murah
Ingatlah bahwa penginapan hanya kita gunakan untuk tidur dan mandi. Sebagian besar waktu kita akan digunakan untuk berjalan-jalan di luar. Pilihlah penginapan murah namun bersih. Kalau bisa lokasinya tidak jauh dari terminal atau stasiun agar bisa mengirit ongkos. Untuk mencari penginapan murah tinggal googling saja, dan baca review-nya.
8. Manfaatkan Couchsurfing
Jika kamu senang berinteraksi dengan orang baru, ingin punya banyak teman, dan menambah wawasan dengan berbagi pengalaman, bergabunglah dengan Couchsurfing. Kamu akan mendapatkan teman baru sekaligus penginapan gratis! Belum tahu Couchsurfing?? Klik di sini.
9. Bawa Bekal
Saat jalan-jalan sebaiknya membawa botol minum atau makanan sendiri. Biasanya harga makanan dan minuman di tempat-tempat wisata mahal. Harga air mineral di Singapura juga mahal. Oh ya, air keran di luar negeri banyak yang bisa langsung diminum, contohnya Singapura. Jadi jika membawa botol minum bisa isi ulang botolnya di keran-keran air yang ada di tempat-tempat wisata.
10. Makan di Food Court atau Warung
Harga makanan di food court atau warung-warung sederhana jauh lebih murah daripada makan di restoran. Rasanya juga tidak kalah dengan rasa masakan restoran kok 🙂 Biasanya di food court gambar makanan ada harganya, jadi bisa pilih makanan mana yang murah.
11. Cari Teman
Jika kita melakukan solo traveling, mungkin bisa mencari teman baru sesama traveler di negara tujuan kita. Kita bisa mencarinya di grup-grup traveling atau website Couchsurfing. Tujuannya agar kita bisa join atau sharing sesuatu dengan mereka. Misalnya kita bisa sewa satu motor dan biayanya dibagi dua. Bisa juga naik taksi online bareng bayarnya bagi dua. Kadang ada tepat-tempat wisata yang menjual tiket buy one get one, jadi harga satu tiket bisa Anda bagi dua.
12. Tahan Beli Oleh-Oleh
Bagi orang Indonesia oleh-oleh bagaikan kewajiban, tapi kalau gak beli oleh-oleh gak dosa kan?? 😀 Untuk menghindari orang-orang yang meminta oleh-oleh sebaiknya jangan posting di media sosial kalau sedang traveling. Kita bisa posting foto-foto setelah kembali ke rumah. Kalau berani dan gak suka basa-basi, tolak saja yang minta oleh-oleh dengan alasan yang masuk akal.
13. Jangan Mau Dititipi
Selain oleh-oleh, kita juga sering mintai tolong untuk membelikan ini itu atau nitip. Nah, umumnya orang yang nitip memberikan uang seharga barang saja. Padahal untuk mencari barang tersebut sering membuat kita jadi berkelana dari mall ke mall atau pasar ke pasar. Ini membuat kita jadi mengeluarkan ongkos lebih besar. Belum lagi kalau sampai bawaan kita overweight, harus bayar kelebihan berat yang tidak murah. Intinya jujur kalau tidak mau dititipi, jangan ngomong di belakang jelekin teman yang nitip ya sobat! 😛
14. Cari Informasi Sebelumnya
Sebelum memulai traveling kita harus sudah tahu tempat-tempat wisata apa saja yang akan didatangi dan transportasi apa saja yang akan digunakan. Dengan demikian kita dapat mengatur urutan perjalanan dari mana dulu, setelah itu ke mana, dan berakhir di mana. Hal ini mencegah kita berputar-putar hingga menghabiskan ongkos, waktu, dan juga energi.
15. Pilih Negara-Negara Bebas Visa
Utamakan traveling dengan mengunjungi negara-negara yang membebaskan visa bagi orang Indonesia. Selain harga tiketnya lebih murah, Anda juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk pengurusan visa. Negara-negara di wilayah Asia tenggara (ASEAN: Brunai, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Pilipina, Singapura, Thailand, Vietnam) membebaskan visa untuk orang Indonesia dengan lama kunjungan maksimal 30 hari. Ingat, hari kedatangan dan kepulangan dihitung. Jangan sampai overstay!
16. Yang Paling Penting: NIAT
Banyak teman saya yang ngomong begini:
Teman: “Pengen deh sesekali jalan ke luar negeri…”
Saya: “Eh kebetulan, ini lagi ada tiket promo shaayyy… Buruan beli!”
Teman: “Tapi gue gak punya paspor”
Saya: . . . . . . (rolling my eyes)
Apa pun yang akan kita lakukan, yang utama itu adalah niat! Kalau memang niat mau traveling, hal paling dasar yang harus dimiliki adalah PASPOR. Kalau paspor saja tidak punya bagaimana mau berburu tiket promo yang datangnya sewaktu-waktu?? Beli tiket destinasi internasional umumnya harus pakai nomor paspor. Percaya deh, kalau paspor sudah di tangan gak lama pasti traveling. Entah kenapa tau-tau kebetulan dapat rejeki lebih, kebetulan ada yang ngajak, kebetulan liat tiket murah, kebetulan dapat undian jalan-jalan, dan kebetulan-kebetulan yang lainnya. Itu namanya alam semesta bersinergi dengan niat kita.
Tips-tips yang saya berikan ini untuk menghemat biaya traveling, bukan untuk mengurangi budget sampai minimal sekali, nanti jatuhnya jadi pelit. Kalau sudah pelit bisa melakukan hal-hal yang kurang baik, seperti nginap di rumah host tapi gak mau keluar uang untuk makan, minta dibayari teman, gak mau beli bagasi padahal bawaannya berat, atau tidur di tempat-tempat yang tidak semestinya demi gak bayar hotel. Hemat dengan pelit punya arti yang jauh berbeda ya sobat!
Salam traveling,
Desi Sachiko
Baca juga:
Couchsurfing; Bukan Sekedar Memberi dan Diberi Tumpangan
Cara Minta Refund Airport Tax Tiket AirAsia
Cara Merubah Jadwal Tiket Lion Air
Minta Oleh-Oleh Udah Gak Zaman!
*
Apakah artikel ini berguna? Silakan bagikan:
Leave A Reply