Zaman sekarang ini siapa sih yang gak tau YouTube?? Aplikasi milik Google ini sekarang populer banget di semua kalangan. Saking populernya, anak-anak kecil bahkan yang masih balita pun sudah terbiasa buka YouTube sendiri. Bukan cuma anak-anak yang suka, ibu bapak saya aja (generasi Koes Plus) tiap hari nonton YouTube. Agak ngeselin juga sih dengan kebiasaan mereka ini. Jadi kayak anak muda gitu lho, sibuk ama HP! 😀
Ada banyak situs video sharing tapi yang paling terkenal memang YouTube. Kepopuleran YouTube memengaruhi munculnya Vlogger-Vlogger baru, baik yang profesional maupun yang cuma kagetan. Vlogger atau YouTuber menjadi profesi yang sangat diminati sekarang ini. Penyebabnya karena orang tergiur dengan penghasilan Adsense (iklan dari Google) dan otomatis menjadi selebriti internet, tak jauh beda dengan selebgram. Memang penghasilan dari Adsense gak main-main, kalau sukses bisa beli pesawat Cessna seperti Kapten Vincent. *Bentar-bentar, saya ngayal dulu….* 😀
Anak-anak kecil di Indonesia sekarang kalau ditanya; “Kamu cita-citanya apa??” Jangan kaget kalau banyak yang menjawab mau menjadi “Vlogger” atau “YouTuber”. Ini memang kenyataan, karena menurut sebuah penelitian di Korea Selatan terhadap ribuan anak sekolah dasar, saat ini YouTuber adalah salah satu profesi dari sepuluh profesi yang diminati oleh para pelajar SD. Profesi lain yang diminati selain YouTuber adalah professional gamer, atlet, guru, dokter, polisi, profesi di bidang hukum, penyanyi, juru masak, dan pembuat roti.
Ketika YouTube semakin diminati, blog pun makin tersingkirkan. Minat membaca blog makin berkurang. Dulu orang mencari informasi – misalnya tutorial sesuatu, pasti searching artikel atau blog. Zaman sekarang orang lebih suka menonton tutorial di YouTube. Ini hantaman yang lumayan menyedihkan buat para Blogger. Pendapatan Adsense para Blogger seperti saya ini jadi menurun hikss… 🙁
Kenapa orang lebih berminat menonton video daripada membaca artikel?? Simple aja sih jawabannya, karena secara natural orang lebih tertarik dengan visual atau segala sesuatu yang dapat dilihat. Sedangkan membaca membutuhkan kemampuan berimajinasi atau berpikir, belum lagi nanti harus menarik kesimpulan dari apa yang sudah mereka baca. Jawaban gampangnya gini; cewek cantik dan sexy selalu terlihat lebih menarik daripada cewek biasa tapi pintar, kan?? 😀
Dalam setiap hal pasti ada akibat postitif dan negatif. Semakin profesi Vlogger diminati berarti pengetahuan dalam dunia video/movie maker juga makin berkembang. Tapi di balik itu juga membuat minat membaca menjadi semakin menurun. Saya pribadi melihat pengaruh vlog lebih dahsyat dari pada blog. Gak usah jauh-jauh, lihat aja sekeliling. Banyak orang yang meniru-niru perilaku para Vlogger atau Seleb Vlogger, mulai dari gaya busana, gaya hidup, bahkan cara bicara. Pengaruh YouTube bisa dibilang hampir sama dengan Instagram. Apa yang selebgram pakai pasti diikuti orang.
Menjadi Vlogger jika bisa membuat konten bagus dan unik memang bisa cepat mendapat view dan subscriber. Sayangnya makin banyak orang nge-vlog cuma karena ikut-ikutan saja. Konten atau temanya pun rata-rata sama. Pasti susah mendapatkan ide menarik akhirnya ikut-ikutan konten Vlogger lain. Dikira jadi kreatif gampang kali ya?? Hahahaa… *Astagaaa, maap saya jadi ketularan nyinyir abis nonton vlog gossip*. Ya udah mikir positif aja, namanya juga usaha, kali aja terkenal, kali aja dapat Adsense, ye kan?? 😀 Tapi sekarang syarat untuk mendapatkan Adsense jauh lebih susah, jadi selamat kerja keras buat kalian para Vlogger baru! 😛
Bagi saya sendiri, untuk hijrah jadi Vlogger memang sering terbersit di kepala. Banyak yang menyarankan saya supaya nge-vlog aja. Kebanyakan sih bilang gini; “Lo kan sering traveling, bisa tuh jadi travel vlogger” atau “Laki lo kan bule, kalo jadi vlogger pasti banyak yang nonton kayak vlog-nya si xxxx”. Lha justru itu! Saya gak mau banget kalo nge-vlog manfaatin suami bule. Yang nge-vlog saya apa suami?? Jangankan vlog, di blog ini aja saya cuma nulis beberapa hal soal bule udah banyak yang nge-bully apalagi nge-vlog hahahaa…
Curhat dikit ya, ada lho yang ngatain saya bisanya cuma nulis soal bule. Aduh, silakan cek blog saya, ada ratusan artikel tapi yang ngebahas bule cuma beberapa artikel aja tuh! Ada juga yang bilang saya nge-blog buat pamer suami bule. Padahal saya mulai nulis blog jauh sebelum “tahu” bule. Ngeblog mulai awal tahun 2003 lah, tadinya cuma corat-coret di buku harian. Saya dulu punya beberapa blog di berbagai platform mulai dari Blogspot, Multiply, WordPress, dan Friendster-blog. Sekarang cuma ada satu blog ini aja biar konsen. Satu blog aja sekarang udah jarang di-update hahahaa… So saya gak ngebayangin kalo nge-vlog nanti bully-an sebesar apa yang bakal saya terima.
Btw saya pertama kali punya akun YouTube tahun 2006. Saya yakin kalian yang baca blog saya ini mungkin belum paham YouTube tahun segitu hahahaa… Tapi sampai sekarang saya belum menggunakan akun YouTube saya dengan maksimal, cuma buat nonton video aja. Vlog di Indonesia kan baru booming beberapa tahun belakangan ini aja. Ada beberapa video di YouTube saya tapi itu cuma iseng aja nge-shoot asal-asalan waktu lagi jalan, sama sekali gak terkonsep.
Urusan mencari konten harusnya tidak terlalu susah bagi saya, sama saja seperti akan menulis. Cuma gimana supaya terlihat menarik di kamera, itu yang susah! Kalau menulis blog bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, pakai baju atau telanjang pun bisa dilakukan. Kalau nge-vlog ya gak mungkin begitu, kan? Harus mikir pakai baju apa, muka gak bisa kucel (mau gak mau pakai make up), mikir background, mikir sound, mikir pemeran pembantu, dan lain-lain. Apalagi angle muka saya cuma bagus dari sisi kanan. Lha ya gak mungkin sepanjang video saya negok ke kanan terus, kan?? Wkwkwkwk… 😀
Saya rasa seorang Blogger tidak perlu memaksakan diri menjadi Vlogger kalau cuma bikin malu *kok berasa saya bikin down diri sendiri gini ya hahaha…* Tiap orang sudah ada bagiannya masing-masing. Seorang Blogger belum tentu bagus jadi Vlogger, begitu pun sebaliknya, Vlogger belum tentu bisa menulis dengan baik.
Tanya saja ke diri sendiri, tujuan mau jadi Vlogger buat apa? Supaya terkenal, supaya kelihatan keren, supaya dianggap milenial, atau mau cari uang dari Adsense?? Saya lebih suka jika alasan menjadi Vlogger adalah untuk mengekspresikan diri dan berkarya. Seperti ketika saya pertama kali membuat blog, tujuan saya hanya ingin mengeluarkan pikiran di kepala tanpa tujuan ingin jadi terkenal atau cari uang. Ketika kemudian blog saya mendapat Adsense ya saya anggap itu bonus, bukan tujuan utama untuk dikejar. Sebab jika tujuan menjadi Vlogger atau YouTuber untuk mengejar popularitas dan uang, nanti kalau gak terkenal gak mau bikin vlog lagi dong! Masa berkarya karena ada maunya… 😛
Well, sebenernya saya kepikiran nge-vlog cuma gak mau kalah aja. Soalnya kalo abis nonton vlog orang saya sering komen dalam hati; ah kalo cuma vlog kayak gitu gue juga bisa bikin! Wkwkwkwk… Belagu banget deh gue! 😀 Becanda ya gaes! 🙂
Jadi, menurut kalian saya nge-vlog apa nggak nih?? Hahahaa… Udah ah, mau makan siang dulu! 😀
Salam kreatif,
Desi Sachiko
Pic taken from youtube channel desi Sachiko
Catatan:
Arti HIJRAH menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah:
1. Berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan, dan sebagainya).
2. Perpindahan Nabi Muhammad SAW bersama sebagian pengikutnya dari Mekah ke Medinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir.
Arti Hijrah secara umum pada saat ini adalah perubahan seseorang ke arah yang lebih baik.
Baca Juga:
Bukan Cuma di Instagram, Dari Dulu Sudah Ada Endorse di Blog
Kerja Keras Doang Nggak Cukup, YouTuber Perlu Hoki Juga!
Inilah Mengapa Saya Kurang Suka Instagram
Pamer Kemesraan di Medsos, Beneran Bahagia atau Sebaliknya?
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
5 Comments
Membaca artikel di atas memang saya juga turut merasakan bahwa tren blog sudah tidak sekuat di masa jayanya dulu di sebelum era tahun 2020, data yang ada mengungkap pencarian via video terus mengalami peningkatan. Akhirnya seleksi alam juga terjadi di dunia maya, sedih memang jika dunia blogging tidak sehebat dulu lagi, tapi ya apa hendak dikata. Salam kenal ya.
Saya juga berfikir demikian mba. Cukup menyedihkan trend blogger sekarang udah bergeser. Penyebabnya juga karena emang dari dulu minat baca di negeri ini cukup minim.
Makanya jika orang mencari panduan tutorial sesuatu misalnya, untuk saat sekarang ini lebih memilih youtube daripada blog.
Halo kak terimakasih sudah menuliskan ini..
saya sendiri sangat suka menulis, tapi saya terus bertanya-tanya apakah di masa depan orang-orang masih akan tertarik untuk membaca?
Saya juga tidak terlalu suka membuat video blog, kalau keseharian saya paling suka ditulis dan bagi saya itu mengasah kemampuan saya menulis.
Kalau membaca ini, saya rasa lebih baik tetap melakukan sesuai apa yang disenangi ya, tidak peduli akan semaju apa teknologi ke depan dan apakah tulisan masih akan dibaca hehehehe
Tulisan yang menarik 😀 Saya sendiri memaknai blog dan vlog itu sebagai medium berekspresi. Karena cenderung tekstual, saya merasa lebih cocok buat mengekspresikan diri di blog ketimbang vlog. 😀
Artikel yang bagus, anda pasti seorang yang cerdas dan genuine :-). Menurut saya jawaban yang tepat adalah jadilah diri sendiri dan lakukan hal yang paling baik dan memenuhi passion serta panggilan jiwa kita. Maaf bukan maksud menggurui karena nasehat ini juga berlaku dan saya terapkan untuk diri saya sendiri sampai saat ini :-). Terus terang saya jg lebih suka menulis dan tetap berkarya secara tekstual. It is true as saying goes ” Picture says a thousands words” tetapi setiap penonton juga mengartikan layar visual dalam 1000 respon yang berbeda. Makanya gak heran, perilaku penontonpun berbeda meski menonton video yang sama. Kalau saya mengamati trend vlogger dan youtuber Indonesia saat ini, jujur saja entah artis dan orang biasa, mayoritas mereka ngevlog karena alasan finansial dan mencari profit meski dikemas dalam bungkus social experiment. Dan selebihnya kebanyakan sampah : prank, gossip dan seperti yang anda tulis menjual komoditas pasangan bule :-). It’s their own business anyway, ngapain saya kepo ha ha. Hanya prihatin saja, karena isinya kadang show off, pamer ini itu, tidak mendidik, kesannya nikah sama bule dan hidup di LN itu ibarat dapat kartu As untuk hidup mewah bak princess. Menginspirasi perempuan-perempuan muda Indonesia nekad jadi bule hunter at all cost! Padahal tampilan di sosmed dan youtube mungkin hanya 5% kebenaran , the rest are trash which being edited & erased but exist in real life. Yang bikin miris, vlog ngebule ini suka mengekspos anak-anak balita bahkan bayi demi content & adsense! I’m speechless. Eh kok jadi curhat saya ha ha. Don’t worry, keep writing, creating and inspiring, Blog mungkin sedang dicuekin tapi orang-orang yang berisi dan bernalar waras akan tetap mengunjungi dan membacanya. Buktinya saya nyasar ke sini :-).