Ada yang pernah merasakan jari-jari terasa panas seperti terbakar setelah mengolah cabai?? Hal ini disebut dengan istilah “kecabean”, tapi saya kurang tahu itu dari bahasa apa dan orang daerah mana yang menggunakan istilah itu.
Bagi mereka yang sering memasak pasti sekali seumur hidup pernah merasakan kecabean. Sewaktu saya masih tinggal dengan orang tua, ibu saya sering bilang, “adduuhhh… ini tangan kecabean gak hilang-hilang!”
Setelah saya sering memasak sendiri akhirnya tahu apa itu kecabean. Saya pernah beberapa kali kecabean tapi tidak parah, sebentar saja sudah hilang. Tapi beberapa hari lalu saya merasakan kecabean yang benar-benar parah! Ini kecabean terdahsyat yang pernah saya alami. Penyebabnya karena saya membersihkan biji cabai. Cabainya sebungkus, kira-kira 200 gram. Padahal cabainya jenis yang kurang pedas, yang besar tapi kopong.
Waktu itu saya sampai menangis saking tidak tahan merasakan panas di jari-jari saya. Gimana ya menjelaskannya, pokoknya jari-jari saya terasa seperti dibakar di atas api. Makin lama makin terasa panas dan tidak mau hilang.
Saya akhirnya googling, dan menemukan banyak artikel yang membahas cara menghilangkan kecabean. Sayangnya semua artikel isinya sama! Mungkin para penulisnya nyontek satu artikel dan diedit sedikit di sana-sini. Semua artikel yang saya baca menyarankan menggunakan sabun cuci piring, susu, minyak zaitun, garam, baking soda, saus tomat, dan yoghurt. Eh kok hampir semua makanan ya?? 😀
Saya sudah berkali-kali mencuci tangan mulai dari sabun cuci tangan, sabun cuci piring, sampai sabun mandi organik punya suami saya, tetap saja rasa panasnya masih menempel.
Kemudian saya coba pakai susu cair. Saya rendam jari-jari saya di susu cair, tapi panasnya cuma berkurang saat tangan direndam. Saat tangan dikeluarkan dari rendaman susu rasanya makin panas.
Selanjutnya saya lumuri tangan saya dengan minyak zaitun. Kebetulan minyak zaitun selalu ada di rumah. Hasilnya seperti dugaan saya, gak hilang juga panasnya!
Saya mulai kesal, tapi tetap harus berusaha kan ya? Apalagi saya gak tahan banget dengan panasnya yang lebih panas dari api cemburu… Bisa nggak tidur nantinya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Saya pun mencoba merendam tangan di air garam. Lah, kok rasanya malah makin nyelekit di kulit. Lebih nyelekit daripada omongan tetangga yang nanya mulu kapan lo nikah atau punya anak!
Belum menyerah, saya ganti merendam tangan saya di larutan baking soda. Aduh gila, panasnya makin jadi seperti baru dengar ada teman yang ngomongin kita di belakang. Ya udah saya buang larutan baking sodanya.
Saya mulai frustasi, akhirnya nangis tersedu-sedu. Suami yang melihat saya menangis sampai ngipasin tangan saya pakai kipas angin mini. Bagi yang belum pernah merasakan kecabean level dewa seperti yang saya alami, pasti mikirnya saya lebay!
Tadinya saya mau mencoba pakai saus tomat dan yoghurt, tapi saya pikir masa semua bahan makanan dikeluarin sih? Jangan-jangan gak berhasil seperti sebelum-sebelumnya. Saya ambil aja semangkuk air untuk membasahi tangan lalu diangin-anginkan di depan kipas angin, jari-jari berasa kayak sate yang lagi dibakar.
Saat itu tak sengaja mata saya melihat bungkusan tissue basah. Sejak Covid-19 mewabah saya memang menyetok berbagai merek tissue basah untuk membersihkan barang-barang di rumah. Saya pikir mungkin kandungan dalam tissue basah bisa menghilangkan rasa terbakar di jari-jari saya.
Akhirnya saya ambil salah satu merk tissue basah, lalu saya gosok-gosok ke jari-jari saya dengan keras. Ajaib, rasa terbakarnya jauh berkurang. Waktu itu saya cuma pakai satu lembar tissue basah untuk ke-5 jari saya. Kemudian saya ulangi lagi menggosokkan selembar tissue basah ke jari-jari saya dan akhirnya rasa panas itu hilang sama sekali, sampai lupa kalo tadi kecabean. Kayak lupa dengan mantan pacar saat udah dapat pacar baru wkwkwkwk… 😀
Saya cuma pakai 2 lembar tissue basah tapi reaksinya sangat cepat menghilangkan kecabean yang dahsyat! Wah gila deh, seneng banget saya! Kenapa juga gak dari awal saya pakai tissue basah ya, kan gak bakal ada tangis-tangisan macam pemeran sinetron teraniaya gitu.
Setelah saya cek kemasan tissue basah yang saya pakai, ternyata tissue tersebut memiliki kandungan “Propylene Glycol “ yaitu bahan sintetis sejenis alkohol yang dianggap cukup aman. Propylene Glycol banyak digunakan sebagai campuran bahan-bahan kosmetik atau makanan.
Jadi kesimpulannya, saran-saran yang saya temukan di Google tidak membantu saya sama sekali. Entah, mungkin di orang lain bisa berhasil tapi di saya tidak. Saran saya jika Anda ingin cepat menghilangkan kecabean gunakanlah alkohol. Jangan buang-buang bahan makanan seperti saya ya… 😀
Salam pedasss!!!
Desi Sachiko
Featured pic taken from Quaora
Leave A Reply