Tiap negara memiliki kebiasaan dan peraturan yang berbeda dari negara lain. Bagi Anda yang baru pertama kali ke Singapura, mungkin akan sedikit kaget, bingung, atau mungkin malah terkesan dengan kebiasaan masyarakat di Singapura.
Salah satu faktor yang mempercepat kemajuan suatu negara adalah kedisiplinan masyarakatnya dalam mematuhi peraturan. Tidak semua aturan ada dalam bentuk tertulis (undang-undang), karena banyak juga aturan yang berupa kebiasaan atau etika kesopanan saja.
Sebelum Anda ke Singapura, sebaiknya Anda mengetahui hal-hal apa saja yang harus Anda ikuti atau patuhi. Hal ini penting agar Anda tidak melakukan kesalahan sehingga mendapat teguran atau denda di sana.
Berikut ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Singapura:
1. Etika Menggunakan Eskalator
Eskalator (tangga bergerak) di Singapura umumnya di-setting bergerak lebih cepat daripada eskalator di Indonesia. Saat Anda menggunakan eskalator harus berdiri di sisi kiri dan sisi kanan harus dikosongkan. Sisi kanan eskalator digunakan oleh orang-orang yang berjalan di eskalator. Kebanyakan orang Singapura tetap berjalan kaki meski sedang berada di atas eskalator atau travelator. Orang Singapura tidak suka berjalan lambat, semua berjalan seperti orang terburu-buru. Jika Anda berdiri di sisi kanan atau di tengah eskalator, punggung Anda bisa dicolek bahkan dimarahi oleh orang di belakang Anda yang ingin berjalan di eskalator. Hal ini berlaku untuk semua eskalator di seluruh Singapura, baik di mall, stasiun, atau tempat umum lainnya. Namun aturan ini kadang tidak berlaku jika situasi sangat ramai, seperti pada jam-jam sibuk atau hari libur.
2. Etika Antri Masuk MRT
Saat menunggu MRT, Anda harus berdiri di sisi kiri atau kanan pintu kaca. Anda tidak boleh berdiri di tengah di depan pintu yang akan terbuka, karena akan menghalangi orang-orang yang akan keluar dari MRT. Anda harus menunggu semua orang keluar terlebih dahulu, baru boleh masuk ke dalam MRT. Dilarang mepet badan orang atau dorong-dorongan.
Hati-hati karena jika terlalu mepet ke badan orang. Jika orangnya tidak suka Anda bisa dilaporkan dengan tuduhan pelecehan seksual. Pernah ada kejadian mahasiswa Indonesia yang kuliah di Singapura di penjara karena tuduhan pelecehan seksual di MRT. Entah benar atau tidak tapi katanya sudah dicek CCTV di MRT dan saksi-saksi di dalam MRT semua memberatkan mahasiswa tersebut.
3. Etika Duduk di Kendaraan Umum
Di negara mana pun pasti ada tempat duduk khusus dalam kendaraan umum yang diperuntukkan bagi mereka yang berkebutuhan khusus (orang cacat, orang hamil, manula, anak kecil). Orang Singapura kebanyakan lebih suka berdiri daripada menempati tempat duduk khusus yang sedang kosong. Sebenarnya Anda bisa menggunakan tempat duduk khusus tersebut selama tidak ada orang yang mebutuhkan. Jika ada orang yang membutuhkan segeralah berdiri daripada Anda dimarahi oleh penumpang lain.
4. Aturan Naik dan Turun Bus
Anda tidak bisa naik dan turun bus seenaknya di mana-mana seperti naik metromini atau angkot di Indonesia. Bus hanya mau berhenti di bus stop (halte) saja. Kalau di Jakarta Anda bisa naik metromini/kopaja dari pintu mana saja, hal ini tidak bisa dilakukan di Singapura. Anda harus naik lewat pintu depan dan menempelkan (tap) kartu pembayaran bus di mesin dekat pintu. Jika turun dari bus, Anda harus lewat pintu tengah dengan menyetuhkan kartu Anda lagi ke mesin sebelum keluar. Jika ingin turun dari bus, Anda harus menekan bel (ada di tiang-tiang dekat tempat duduk) sebelum mendekati halte tujuan Anda. Jika mendadak menekan bel, supir tidak mau berhenti.
5. Aturan Menyeberang Jalan
Di Indonesia Anda bisa menyeberang jalan di mana saja dan kapan saja dengan modal melambaikan tangan. Di Singapura Anda harus menyeberang di tempat yang telah ditentukan (zebra cross) dengan cara menekan lampu penyeberang jalan (green man). Tunggu sampai green man menyala, baru Anda menyeberang. Anda bisa saja menyeberang saat tidak ada kendaraan sama sekali, namun jika Anda sial ketahuan petugas, maka Anda akan didenda $500. Selain itu, ada juga jalan-jalan yang tidak boleh diseberangi sama sekali, biasanya tersedia penyebrangan bawah tanah (underpass) atau jembatan penyebrangan.
6. Aturan Mengantri Toilet
Antrian toilet di Singapura tidak berdiri di depan pintu masing-masing toilet. Anda harus mengantri berdiri satu-satu memanjang ke belakang di pangkal gang toilet. Jika ada orang yang keluar dari salah satu toilet maka orang di antrian paling depan yang masuk ke toilet tersebut.
7. Jangan Merokok Sembarangan
Hati-hati jika ingin merokok, lihatlah dulu apakah ada tanda larangan merokok di sekitar tempat Anda. Singapura memberlakukan aturan tegas bagi para perokok. Jika Anda ketahuan merokok di zona bebas rokok, Anda bisa didenda sampai $1000. Sebaiknya jangan membawa masuk rokok dari luar ke Singapura. Memang ada orang-orang yang lolos pemeriksaan tapi kalau ketahuan dendanya besar. Jika ingin merokok sebaiknya beli rokok di supermarket Singapura saja, memang harganya jauh lebih mahal. Rokok paling murah kalau tidak salah seharga $12 per bungkus.
8. Larangan Makan Permen Karet
Menikmati atau mengunyah permen karet dilarang di Singapura. Jika Anda ketahuan melakukannya akan kena denda. Pelarangan ini termasuk menjual, membuat, dan mengimporan permen karet. Hanya permen karet kesehatan yang boleh dijual di apotek, seperti permen karet anti nikotin atau untuk kesehatan gigi. Pelarangan permen karet ini terkait dengan kebersihan lingkungan, karena bekas permen karet lengket dan susah dibersihkan.
9. Larangan Membawa Durian
Suka durian? Hati-hati membawa durian ke berbagai tempat. Ada tempat-tempat yang melarang hadirnya durian. Durian juga dilarang dibawa masuk ke dalam MRT, bus, dan taksi.
10. Larangan Mengotori Lingkungan
Kalau di Indonesia Anda bisa buang sampah di mana saja tanpa ada yang menegur, hati-hati jika melakukannya di Singapura. Jika Anda kedapatan atau kepergok membuang sampah sembarangan oleh petugas, Anda akan didenda. Tetangga teman saya ada yang membuang puntung rokok di luar stasiun MRT dan terlihat di CCTV, akhirnya dia mendapat peringatan dan denda $300 dari National Environment Agency (NEA) atau kalau di Indonesia disebut Departemen Lingkungan Hidup. Ada juga yang tidak sengaja menjatuhkan sedotan lalu kena denda $200. Pelaku corat-coret tembok (graffitti) akan dihukum cambuk.
11. Buang Sampah Sesuai Jenis
Umumnya tempat sampah di Singapura memisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan yang tidak. Ada tiga tong sampah sesuai jenisnya yaitu kaleng, kertas, dan plastik. Buanglah sampah sesuai dengan jenisnya. Namun jika tempat sampah hanya satu tidak apa-apa membuang segala jenis sampah di situ.
12. Aturan Penggunaan Trotoar
Trotoar di Singapura terbagi dua bagian. Satu sisi untuk pejalan kaki dan sisi lainnya untuk pengguna sepeda atau skuter. Di Singapura hampir tiap orang punya sepeda. Parkiran sepeda pun tersedia di mana-mana. Jika Anda berjalan di trotoar, pilihlah bagian untuk pejalan kaki. Trotoar untuk pengendara sepeda biasanya tercetak gambar sepeda pada aspalnya. Meskipun trotoar sudah dibagi menjadi dua sisi namun kadang masih ada juga orang yang terbalik menggunakannya. Anda harus pasang telinga, biasanya pengendara sepeda akan membunyikan bell beberapa meter di belakang Anda.
13. Larangan Memberi Makan Hewan Liar
Jangan memberi makan hewan liar di Singapura, seperti burung, tupai, monyet, dan lain-lain. Memberi makan hewan liar tetap dilarang meskipun Anda sedang berjalan-jalan di taman atau hutan. Hal ini untuk mencegah hewan liar kebiasaan meminta makanan pada manusia, selain itu berkaitan dengan kesehatan hewan karena makanan manusia belum tentu cocok dengan hewan. Jika Anda duduk-duduk di daerah Orchard dan melihat banyak burung berkeliaran di jalan-jalan, jangan pernah melempar atau memberi mereka makanan. Ada petugas tanpa seragam yang berkeliling di daerah Orchard. Saya pernah melihat beberapa turis yang didatangi oleh petugas ini karena memberi makan burung. Oh ya, kalau kucing liar biasanya ada orang-orang khusus yang memberi makan tiap hari. Kucing-kucing liar di Singapura umumnya sudah disteril/kebiri.
14. Aturan Mereservasi Meja Food Court
Jika Anda makan di food court atau hawker center dan kondisi sedang penuh, Anda jangan main duduk di meja yang kosong. Lihat dulu apakah ada benda di atas meja tersebut. Orang Singapura biasa mereservasi atau kita bilang “ngetekin” tempat dengan menaruh barang-barang seperti pocket tissue, sapu tangan, payung, kaca mata, kartu MRT, dan lain-lain. Jika ada barang-barang apa pun di atas meja jangan coba untuk menempatinya karena Anda akan kena marah orang yang sudah “ngetekin” meja tersebut.
15. Makan Bawa Tissue Sendiri
Food court atau restoran di Singapura pelit memberikan tissue. Jarang sekali ada tissue di meja restoran. Kalau pun ada tissue biasanya tidak gratis. Harga tissue dimasukkan langsung ke dalam tagihan makanan kita. Jadi jangan lupa membawa tissue sendiri daripada susah saat perlu tissue. Hal ini berbeda dengan toilet umum di sana, tissue selalu tersedia di dalam toilet.
16. Uang Recehan (Koin) Berharga
Jangan buang uang kecil (cent/sen) di Singapura. Uang recehan atau koin sama berartinya dengan uang nominal besar. Beda dengan di Indonesia, uang Rp. 25 atau Rp. 50 tidak ada yang mau menerima. Di Singapura tidak ada orang yang menolak uang kecil, meskipun Anda berbelanja dengan banyak uang koin seperti orang yang baru memecahkan celengan.
17. Perhatikan Saat Memesan Teh
Jangan bingung kalau ada banyak nama teh di Singapura, seperti hot tea, teh O, dan teh O kosong (dibaca huruf O bukan nol). Orang Singapura biasa minum teh atau kopi dicampur dengan susu seperti di Malaysia. Jika Anda memesan dengan kata “hot tea” atau “hot coffee”, mereka akan memberikan Anda teh susu atau kopi susu. Jika Anda mau teh manis atau kopi manis tanpa susu, Anda harus mengatakan “teh O” atau “kopi O”. Arti dari O adalah tanpa tambahan susu. Jika ingin memesan teh pahit, Anda bilang “teh O kosong” yang artinya teh tanpa susu dan gula.
18. Makan atau Bungkus
Jika Anda membeli makanan di kedai atau food court, Anda akan selalu ditanya mau makan di tempat atau dibungkus. Makanan yang dibungkus biasanya dikenakan biaya tambahan sebesar $0.20 (20 sen). Untuk menghemat waktu, sebaiknya Anda langsung saja bilang “having here” (makan di sini) atau “take away” (dibawa pulang/dibungkus). Jika pelayannya orang Melayu, Anda bisa mengganti kata “having here” dengan kata “makan”. Misalnya: “One nasi padang, makan!”, artinya Anda memesan seporsi nasi padang dan akan dimakan di tempat itu juga.
19. Jangan Berenang Saat Mendung
Jika Anda ingin berenang saat cuaca mendung, lebih baik diurungkan saja. Percuma, karena Anda tidak bisa menceburkan diri ke kolam renang alias dilarang petugas. Singapura sangat menjaga keselamatan warganya dengan memasang lampu petir di kolam renang (lightning alarm). Lampu itu akan menyala dan berbunyi sebagai tanda Anda harus keluar dari kolam renang dan mencari tempat perlindungan. Meskipun mendung hanya sedikit sekali dan tidak ada petir, Anda tetap dilarang berenang oleh petugas safeguard. Anda baru diperbolehkan berenang lagi jika awan mendung sudah hilang.
20. Panggil Orang Tua dengan sebutan “Auntie” atau “Uncle”.
Jika Anda ke Singapura, Anda akan sering bertemu dengan orang-orang tua (manula) di mana-mana. Hal ini disebabkan oleh transportasi dan fasilitas publik yang mudah diakses/digunakan oleh manula atau orang cacat. Manula masih bisa mendapatkan pekerjaan di Singapura. Jika Anda akan berkomunikasi dengan mereka, sapalah mereka dengan sebutan Auntie (tante) atau Uncle (paman). Jangan panggil mereka nenek atau kakek.
Singapura adalah negara yang banyak menerapkan denda. Sebaiknya Anda sering melihat atau mengecek sekeliling Anda, apakah ada tanda-tanda larangan tertentu. Selama kita bisa mematuhi peraturan dan mengikuti kebiasaan orang di sana, tidak akan ada masalah apa pun.
Selamat liburan di Singapura 🙂
Desi Sachiko
Baca juga :
Ribet dan Mahalnya Punya Mobil di Singapura
Suka artikel ini? Silakan bagikan:
2 Comments
Ai laik yor web.. 😉 next time share lah about ur trip to europe..hhitung2 buat panduan jg 4 visitor…..yg month ke europe…. 🙂 •-̶̶•̸Ϟ•̸τћαηƘ Ɣσυ•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶
Makasih udah mampir ke sini 🙂 Cerita trip Eropa belum sempet ditulis udah keburu lupa ngapain aja di sana hahahaaa… 😀